Air kelapa telah lama diketahui sebagai bahan yang kaya akan zat-zat
aktif yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Pada tahun 1941, van Overbeck
menemukan bahwa air kelapa mengandung faktor-faktor esensial untuk pertumbuhan dan
perkembangan potongan embrio muda pada Datura
siramonium. Air kelapa berpotensi menjadi sumber karbon karena karbohidrat
di dalamnya terdiri dari gula yang hampir dari setengah bagian adalah sukrosa
dan sisanya adalah glukosa, fruktosa dan manitol. Secara
umum, air kelapa mengandung 4,7% total padatan, 2,6% gula, 0,55% protein, 0,74%
lemak, serta 0,46% mineral. Beberapa jenis kelapa ada yang memiliki kadar gula
sebesar 3% pada air kelapa tua dan 5,1% pada air kelapa muda (Astawan, 2007). Selain itu terdapat pula asam
amino, asam organik, vitamin dan zat pengatur tumbuh (Abidin, 1985).
Morel (1974) dalam Junairiah dan
Fatimah (2004) mengatakan bahwa hormon
yang terkandung dalam air kelapa sebagai
zat pengatur tumbuh adalah sitokinin 5,8 mgL-1, auksin
0,07 mgL-1 dan giberelin. Auksin membantu
proses pembiakan vegetatif. Auksin
adalah hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan bunga yang
berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah
belakang meristem ujung. Hormon tumbuhan atau sering disebut fitohormon merupakan sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien),
baik yang terbentuk secara alami maupun buatan, yang dalam kadar sangat kecil
mampu menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis untuk
mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan
(taksis) tumbuhan. Beberapa tipe auksin aktif dalam
konsentrasi yang sangat rendah antara 0.01 sampai 10 mgL-1. Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu proses
pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat
perkecambahan, membantu proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah,
mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja hormon auksin ini sinergis dengan
hormon sitokinin dan hormon giberelin. auksin menyebar luas dalam tubuh tanaman dari batang atas ke bawah hingga titik tumbuh akar, melalui jaringan
pembuluh tapis (floem) atau jaringan parenkim (Rismunandar, 1988). Auksin sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar dan sebagai
bahan aktif sering yang digunakan dalam persiapan hortikultura komersial
terutama untuk akar. Diperkirakan bahwa dalam air kelapa mengandung zeatin yang diketahui termasuk
dalam kelompok sitokinin. Hormon sitokinin merupakan hormon
turunan dari adenin yang berfungsi dalam hal pembelahan sel dan diferesiansi
mitosis, disintesis pada ujung akar dan translokasi pada pembuluh xilem. Sitokinin terutama juga bekerja pada proses cytokinesis (proses pembelahan sel) pada berbagai organ tanaman. Konsentrasi sitokinin
yang tertinggi di daerah meristematik dan daerah potensi pertumbuhan
berkelanjutan seperti akar, daun muda, pengembangan buah-buahan, dan biji-bijian. Selama ini air kelapa banyak digunakan di
laboratorium sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur jaringan. Sitokinin
bersama dengan auksin memunyai peranan penting untuk mendorong terjadinya
pembelahan sel dan diferensiasi jaringan tertentu dalam pembentukan tunas pucuk
dan pertumbuhan akar. Giberelin
merupakan hormon tumbuh alami pada tanaman yang bersifat sintesis dan
berperan mempercepat perkecambahan (Abidin, 1985).
Tabel 1.
Kandungan zat yang terdapat dalam air kelapa
Kandungan Air Kelapa
|
mg.L-1
|
Asam
Nikotinik
|
0.64
|
Asam
Pantotenik
|
0.52
|
Biotin
|
0.02
|
Riboflavin
|
0.01
|
Asam
Folik
|
0.003
|
Thiamin
|
Sedikit
|
Pyridoxin
|
Sedikit
|
Auksin
|
0.07
|
Giberelin
|
*
|
1,3-Dipenilurea
|
5.8
|
Sorbitol
|
15.0
|
M-inositol
|
0.01
|
Scyllo-inositol
|
0.05
|
|
mg.100g-1
|
Potassium/Kalium
|
312.0
|
Klor
|
183.0
|
Sodium
|
105.0
|
Posfor
|
37.0
|
Magnesium
|
30.0
|
Sulfur
|
24.0
|
Tembaga
|
0.10
|
Copper
|
0.04
|