Sistem Informasi
Geografis (SIG) adalah suatu teknologi baru yang pada saat ini menjadi alat
yang sangat esensial dalam menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data atribut dan
spasial (Prahasta, 2002). Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan selama data yang diolah memiliki referensi geografi. SIG tersusun
atas komponen-komponen yang saling berintegrasi satu sama lain. Secara garis
besar SIG tersusun atas 4 komponen, yaitu: perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), data dan informasi geografis
(data spasial dan data atribut), dan sumberdaya manusia (Humanware).
SIG dapat menangani berbagai macam aplikasi,
seperti: sumberdaya alam, perencanaan, kependudukan atau demografi, lingkungan,
pertanahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan militer. Tujuan pokok dari
pemanfaatan SIG adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah
diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi objek. Ciri utama data yang
bisa dimanfaatkan dalam SIG adalah data yang terikat dengan lokasi dan
merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1985).
Sumber data SIG sebagian besar dari data penginderaan jauh. Sumber lain
berasal dari hasil survey dan
data-data sekunder lainnya seperti sensus, catatan, dan laporan yang
terpercaya.
No comments:
Post a Comment